PETA LAUT
1.3.1. Pengertian Tentang
Peta Laut
Peta laut ialah hasil pemindahan
bentuk lengkung bumi keatas bidang datar yang memuat hal hal serta keterangan
keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam menentukan posisi kapal,
jarak, haluan dan keselamatan navigasi dilaut, dilengkapi dengan benda bantu
navigasi dan peruman-peruman.
Peta laut ialah peta yang dibuat
sedemikian agar dapat dipakai untuk merencanakan atau mengikuti suatu pelayaran
dilaut lepas, perairan pedalaman seperti danau, sungai, terusan dll. Dengan
demikian peta laut itu dipakai untuk pedoman berlalu lintas diatas air. Gambar.1.8.
Dalam gambar ini dapat dilihat bentuk-bentuk derajah/jajar di bumi dan dipeta
Mercator (peta laut).13
Untuk kepentingan berlayar pada umumnya Peta harus memenuhi syarat syarat
sebagai berikut :
1.
Sudut sudut
dibumi harus dapat dipindahkan kepeta tanpa perubahan (konform).
2.
Loksodrom
(garis haluan) dipeta harus dapat dipindahkan sebagai garis lurus.
Peta yang memenuhi kedua sayarat tersebut diatas
disebut peta bertumbuh, akibatnya pada peta adalah :
a.
Derajah
merupakan garis lurus
b.
Jajar jajar
merupakan garis lurus
c.
Tiap
derajah tegak lurus tiap jajar
d.
Derajah
derajah harus sejajar satu sma lain
e.
Jajar jajar
harus sejajar satu sama lain
1.3.4. Skala Peta
Skala ialah perbandingan satu satuan
panjang dipeta dengan panjang sesungguhnya. Untuk menyatakan skalla ada
beberapa macam cara yang dipakai antara lain :
- Skalla Umum ( Natural Scale ),
Misalnya, 1
: 80.000, artinya satu satuan panjang dipeta = 80.000 kali satuan dalam keadaan
sebenarnya / sesungguhnya.
- Skalla Angka ( Numerical Scale ),
Misalnya, 1
cm : 10 km, artinya 1 cm dipeta = 10 km pada keadaan sesungguhnya.18
- Skalla Grafik ( Grafical Scale ),
Dipeta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai
pembagian dalam mil, yard, km atau m. Jarak jarak dipeta ini dapat diukur
dengan memakai skalla tadi.
1.3.4.1. Pembagian Peta Menurut
Kegunaan dan Skallanya
- Peta Ichtisar
Skalla 1 :
60.000 atau lebih besar skala kecil, meliputi daerah luas details peta tak
perlu memberi keterangan tentang navigasi, dapat dipakai untuk menentukan
cruise track dari satu tempat ketempat lain
- Peta Samudera ( Sailing Chart )
Skalla
1 : 600.000 atau lebih kecil dipakai untuk penyeberangan samudera meliputi
daerah yang luas
- Peta Antar Pulau (Peta Haluan, Peta Perantau, General Chart)
Skalla kira kira antara 1 : 100.000 -
1 : 600.000 dipakai untuk antar pulau details peta sudah harus
ditunjukan walaupun tidak seteliti
peta pantai atau peta pelabuhan Peta pantai
- Skalla antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000
Dipakai pada waktu mendekati /
menjauhi teluk, pelabuhan details peta mutlak diperlukan demi keselamatan
pelayaran
- Peta Penjelas
Skalla antara 1 : 50.000 atau lebih dipakai untuk
memperjelas navigasi didaerah perairan sempit,daerah berbahaya atau daerah yang
rawan dilayari details peta mutlak diperlukan
- Peta Pelabuhan
Skalla kira kira
1 : 50.000 atau lebih
Dipakai waktu mendekati / meninggalkan
pelabuhan atau dermaga, juga untuk merencanakan tempat berlabuh details peta
sangat (mutlak) diperlukan, kalau perlu lebih details lagi.
Yang tersebut diatas telah diterangkan
mengenai skalla peta dan pembagian peta menurut kegunaan dan skallanya, namun
masih ada 19 keterangan keterangan lainnya yang dapat juga menyimpulkan bahwa peta
yang digunakan adalah baik dengan details yang jelas dan lengkap.
1.3.4.2.
Keterangan
keterangan umum/details yang terdapat dalam peta laut
Setelah dirinci tentang peta tersebut
diatas maka mahasiswa diharapkan dapat juga membaca details sebuah peta yang
akan / sementara dipakainya. Pada umumnya keterangan yang terdapat dipeta
antara lain :
- Nomer Peta, tertulis pada sudut kiri atas dan kanan bawah peta laut.
- Nama Peta, (Titel atau Judul Peta) biasanya terdapat :
-
di tempat
yang paling baik / layak,
-
tidak
menutupi route route pelayaran utama atau
keterangan penting lainnya dari peta itu.
- Tahun Survey / Tahun Perpetaan,terdapat dibawah nama / judul peta.
- Tahun Penerbitan, terdapat diluar batas peta, tengah tengah, bawah.
- Tahun Penerbitan Baru, biasanya disebelah kanan Tahun Percetakan Lama, kalau peta edisi baru dikeluarkan maka koreksi besar maupun kecil pada peta edisi yang lama otomatis dinyatakan hilang.
- Tanggal Koreksi besar, biasanya disebelah kanan dari Tahun Penerbitan, jika disebelah kanannya telah dicetak Tahun Edisi Baru, maka koreksi ini dicetak dibawahnya.
- Koreksi kecil, ditulis oleh Navigator dari Buku / Berita Pelaut Indonesia (BPI), Tahun dan Nomer BPI ditulis disebelah kiri bawah sebelah luar batas peta.
Contoh : Penulisan 1967 - 12 artinya
dikoreksi tahun 1967, dari BPI No. 12, bila koreksi ini sifatnya sementara maka
dibawah koreksi ini ditulis dengan pensil. (T) = Temporary, (P) = Preliminary.
- Tahun Percetakan, terdapat disudut sebelah kanan atas. Contoh :237,69 artinya hari ke 237 dari tahun 196920.
- Skalla Peta, biasanya terdapat dibawah Judul / Nama Peta, Ukuran Peta, Terdapat di sudut kanan bawah dalam tanda kurung dan dinyatakan dalam inchi / dim.
- Dalamnya Laut, dinyatakan dalam depa dan kaki atau meter atau decimeter.Satuan dalamnya laut biasanya dicetak dibawah nama / judul Peta.
Contoh : Sounding in fathom and sounding in meters.
- Garis dalam ialah garis yang menghubungkan tempat tempat dengankedalaman yang sama.
- Lintang dan Bujur di Peta, Lintang dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian atas dan bawah peta, Bujur dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian kiri dan kanan peta.
Gambar : 1.14.
Peta Laut21

1.3.6. Meninggalkan Pelabuhan, Memasuki Pelabuhan,
Kegiatan Dalam Pelayaran
a.
Meninggalkan pelabuhan :
Jika kapal hendak meninggalkan pelabuhan maka
perlu melakukan beberapa langkah-langkah penting antara lain :
1. Persiapan dikamar peta, hal-hal yang harus
dilakukan dikamar peta adalah
menyediakan peta-peta laut yang sesuai dengan routenya (gunakan katalog dan folio
peta), menggambar garis haluan dipeta, peta laut adalah peta terbitan yang
baru,
2. Persiapkan terbitan navigasi seperti : Buku
Kepanduan Bahari sesuai dengan daerah pelayaran, Almanak Nautika Tahun itu, Daftar
Suar, Daftar Pasang Surut, Daftar Ilmu Pelayaran, Daftar Daerah Ranjau di
Indonesia dan buku-buku atau tabel-tabel lainnya yang dibutuhkan
3. Alat-alat menjangka peta untuk merencanakan jalannya
pelayaran :
4. Pakailah selalu peta dengan skala yang terbesar
5. Tariklah garis haluan-haluan dengan bantuan benda-benda
bantu navigasi yang ada seperti suar, tanjung, pelampung dll. Garis haluan setiap
waktu posisi kapal dapat dilukiskan dengan aman, demikian juga untuk merubah
haluan.
6. Perhitungkan kemungkinan kapal akan hanyut oleh
arus, adanya hujan, kabut (cuaca buruk)
yang dapat menutup bahaya navigasi. Kapal diusahakan berlayar aman terhindar
dari bahaya navigasi.
7. Jika perlu hitunglah arus pasang surut
8. Didaerah perairan yang ramaiatau sempit,
perhitungkan kemungkinan adanya kapal-kapal lainnya ditempat yang sama.
Diperairan yang sulit sedapat mungkin lewati pada siang hari atau cuaca terang.
9. Pisahkan peta-peta yang sudah digunakan dan yang
akan digunakan dan peta-peta harus selalu tersusun secara berurutan sesuai pemakaiannya.
b.
Masuk pelabuhan :
Merencanakan persiapan memasuki suatu pelabuhan
yang dituju adalah suatu keharusan bagi seorang navigator agar segala
pekerjaan, keselamatan kapal dapat di jamin sampai sandar di dermaga. Ada beberapa
hal yang harus dipersiapan sebelum kapal memasuki pelabuhan antara lain :
1.
Hubungi agen
atau perwakilan kantor jika ada di pelabuhan tentang rencana tiba di pelabuhan.
2.
Hubungi
kepanduan untuk masuk alur pelabuhan dan sampai di pelabuhan
3.
Persiapan
dokumen kapal antara lain dokumen muatan yang akan dibongkar maupun rencana pemuatan
4.
Persiapkan
peta pelabuhan, pelajari pasang surut air, dll.
5.
Persiapkan
alat bongkar muat
6.
Jika
persiapan diantaranya yang tersebut diatas telah dipersiapkan maka nakhoda
sebagai pimpinan tertinggi diatas kapal
memberikan instruksi kepada ABK sesuai dengan tugas masing-masing dalam
kegiatan yang harus dilakukan selama kapal berada di pelabuhan. Semua itu
dilakukan agar kapal berjalan tepat waktu dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak.
c.
Pemindahan Dan Penentuan Posisi Kapal
Kegiatan ini dilakukan pada saat kapal
melakukan pelayaran dari satu pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya dengan haluan
yang telah direncanakan didalam peta dan menggunakan peta dengan skala yang
berbeda. Suatu ketika kita harus memindahkan posisi kapal dari satu peta kepeta
lainnya dengan skalanya berbeda, maka kerjakan sebagai berikut
a. Bila posisi tersebut dinyatakan dengan
baringan-baringan atau jarak,
-
Gambarkan
baringan-baringan yang sama dengan peta 1 dan peta 2.
-
Ukurlah
jarak di peta 1 dengan skala lintangnya, dan dengan cara yang sama diukur pada
peta 2.
-
Perpotongan
jarak dengan garis baringan di peta 2 adalah posisi kapal yang telah
dipindahkan.
b. Bila posisi kapal dinyatakan dengan
lintang dan bujur, maka langkah yang dilakukan adalah :
-
Tentukanlah lintang dan bujur
dari posisi kapal pada peta 1.
-
Pindahkan
posisi (lintang dan bujur) di peta 2.
-
Cara
ini dipakai bila tidak sama baringan
atau jarak dari benda darat.
![]() |
|||
![]() |
|||
d. Letak Suatu Tempat Dibumi
Letak suatu tempat
dibumi ditentukan oleh perpotongan antara garis jajar dan derajah.
- Katulistiwa :lingkaran besar yang bidangnya tegak ( jajar 00) lurus pada poros bumi dan titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bumi.
- Jajar : sebuah lingkaran dipermukaan bumi, yang titik pusatnya tidak berimpit dengan pusat bumi atau disebut “ lintang “.
- Perdana derajah : adalah derajah yang melalui kota Greenwich di Inggris.
- Derajah : Lingkaran besar yang melalui kutub Utara dan kutub Selatan atau disebut “ bujur “.
e. Penulisan Posisi/ Letak Di Bumi



f. Simbol-simbol atau tanda-tanda yang ada di peta
· Garis pantai
(sifat pantai)

· Bentuk Pantai
TK : Teluk
Sel : Selat
Ka/Ma : Kuala/Muara
Tg/Ug : Tanjung/Ujung
Pk : Puncak
· Bandar dan Pelabuhan

·
Tanda Bahaya

·
Berbagai Batas

·
Keadaan Dasar Laut
T : Tanah
P : Pasir
L : Lumpur
Kri : Kerikil
Spo : Lumut kerang
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar